Jasa Konversi Skripsi ke Jurnal, Tesis ke Jurnal, dan Karya Ilmiah Sesuai Template
rismanbro.com - Mencari layanan pembuatan jasa konversi skripsi ke jurnal, tesis ke jurnal, dan karya ilmiah sesuai dengan template? Sangat tepat Anda mengunjungi blog kami. Ada banyak layanan yang kami sediakan di blog ini, salah satunya yaitu konversi skripsi ke jurnal.
Apa itu Jasa Konversi Skripsi Ke Jurnal
Jasa konversi skripsi ke jurnal adalah layanan yang membantu mahasiswa maupun dosen mengubah skripsi mereka menjadi artikel jurnal yang layak dipublikasikan di jurnal ilmiah. Dalam membuat jurnal tentunya mengikuti sebuah format yang sudah ditentukan biasanya dari pihak kampus maupun tempat penerbit, termasuk struktur IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Selain itu, jasa ini juga membantu dalam pemilihan tempat publikasi yang tepat serta memastikan bahwa naskah memenuhi persyaratan yang ada.
Layanan konversi skripsi ke jurnal sangat bermanfaat dalam mempublikasikan hasil penelitian di jurnal sinta maupun scopus untuk meningkatkan kredibilitas akademik. Dengan bimbingan profesional, proses konversi dapat dilakukan lebih cepat dan efektif, sehingga peluang diterima dan terbit menjadi lebih tinggi. Hal ini juga membantu mahasiswa dalam memenuhi syarat kelulusan di beberapa perguruan tinggi yang mewajibkan publikasi ilmiah sebagai bagian dari proses akademik.
Pahami Perbedaan Skripsi dan Jurnal
Perbedaan mendasar antara skripsi dan jurnal yaitu Jurnal ilmiah adalah kumpulan artikel yang diterbitkan secara berkala dalam rentang waktu antara empat bulan hingga satu tahun. Kontennya mencakup berbagai topik dengan cakupan yang luas, tetapi disajikan secara ringkas dan padat. Biasanya, sebuah artikel jurnal terdiri dari enam hingga delapan halaman, sehingga memungkinkan pembaca untuk memahami isinya dalam waktu yang relatif singkat.
Sedangkan skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat berdasarkan hasil penelitian oleh mahasiswa tingkat sarjana (S1) dan sering dijadikan syarat kelulusan di berbagai universitas. Isi skripsi membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan mengikuti kaidah akademik yang berlaku. Penulisannya dilakukan secara individu dengan penyajian yang sistematis, lengkap, dan jelas agar dapat memberikan pemahaman yang mendalam terkait topik yang diteliti.
Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara skripsi dan jurnal dapat dilihat pada beberapa aspek, yakni:
1. Format Penulisan
Ada perbedaan dalam menyusun sebuah skripsi dan jurnal. Dalam penulisan sebuah skripsi ditulis secara lengkap, yang dimulai dengan Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4, Bab 5. Sedangkan jurnal merupaan ringkasan dari penelitian, yang ditulis dengan ringkas dan jelas. Hanya meliputi abtrak, pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan penelitian, kesimpulan dan daftar pustaka.
2. Data Penulisan
Data skripsi yang diperoleh dari hasil observasi maupun penelitian pada bidang studi yang sedang di teliti. Sedangkan jurnal data diperoleh dari data observasi maupun penelitian terkini untuk referensi penelitian selanjutnya.
3. Bentuk Publikasi
Skripsi yang sudah dipublikasi biasanya hanya dapat dilihat dalam lingkup kampus maupun orang tertentu saja namun jurnal bisa dilihat oleh banyak orang apabila di publikasi kan melalui jurnal terindex sinta atau scopus. Skripsi tidaklah terlalu memperhatikan syarat administratif sedangkan jurnal diharuskan memenuhi syarat administratif.
Manfaat Jasa Konversi Skripsi ke Jurnal
Dengan menjadikan skripsi ke jurnal, memiliki beberapa manfaat diantaranya:
1. Banyak Orang Yang Lebih Tahu Hasil Penelitian Kita
Mengubah skripsi menjadi artikel jurnal ilmiah memberikan peluang besar agar hasil penelitian kita dikenal lebih luas oleh masyarakat akademik maupun praktisi di bidang terkait. Jika skripsi hanya tersimpan di perpustakaan kampus, maka aksesnya sangat terbatas. Namun ketika dipublikasikan dalam jurnal, penelitian tersebut dapat diakses secara daring dan dibaca oleh siapa saja, termasuk peneliti, dosen, mahasiswa, bahkan pengambil kebijakan yang mungkin tertarik dengan temuan kita.
2. Menjadi Referensi Bagi Peneliti Yang Memiliki Pembahasan Yang Sama
Skripsi yang telah dipublikasikan dalam jurnal dapat menjadi referensi penting bagi peneliti lain yang sedang mengkaji topik serupa. Hal ini tidak hanya membantu memperkuat argumen dan kerangka teori penelitian mereka, tetapi juga menunjukkan bahwa penelitian kita memiliki nilai akademik yang diakui. Dengan begitu, kontribusi kita terhadap pengembangan ilmu pengetahuan menjadi nyata dan dapat terus digunakan dalam diskursus keilmuan yang berkelanjutan.
3. Menambah Karya Tulis Kita
Menjadikan skripsi sebagai jurnal juga merupakan langkah strategis untuk memperkaya portofolio karya tulis ilmiah pribadi. Ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berencana melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, atau bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia akademik dan riset. Semakin banyak publikasi yang dimiliki, semakin tinggi kredibilitas dan rekam jejak akademik yang bisa dibangun sejak dini.
Langkah-Langkah Jasa Konversi Skripsi Ke Jurnal
Ada beberapa hal penting sebelum membuat sebuah jurnal. Berikut langkah-langkah praktis untuk menyiapkan sebuah jurnal agar layak untuk di publish:
1. Mengisi Identitas Penulis
Pada jurnal internasional bereputasi yang menerapkan sistem blind review, penulis umumnya diminta mengirim dua berkas terpisah: satu berupa naskah artikel tanpa mencantumkan identitas penulis, dan satu lagi berupa halaman judul yang memuat informasi lengkap penulis. Tujuannya adalah untuk menjaga objektivitas proses penilaian. Namun, di banyak jurnal nasional Indonesia, ketentuan ini tidak diberlakukan secara ketat. Oleh karena itu, penulis dapat langsung mencantumkan identitasnya di bawah judul artikel. Identitas tersebut biasanya mencakup nama penulis (tanpa gelar akademik), nama institusi, alamat korespondensi (umumnya hanya satu penulis utama sebagai narahubung), serta alamat email lebih disarankan menggunakan email institusi atau alamat Gmail yang formal.
2. Membuat Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak dalam artikel jurnal merupakan ringkasan singkat dan padat dari keseluruhan isi tulisan, biasanya terdiri dari 150 hingga 200 kata, atau menyesuaikan dengan ketentuan masing-masing jurnal. Pada jurnal nasional, abstrak disajikan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, sedangkan jurnal internasional hanya menggunakan Bahasa Inggris. Isi abstrak mencakup pernyataan masalah, tujuan penelitian, metode yang digunakan, desain riset, hasil temuan, simpulan, dan kontribusi studi. Tidak seperti abstrak skripsi yang cenderung panjang dan rinci, abstrak jurnal hanya ditulis dalam satu paragraf ringkas.
Selain itu, penulisan kata kunci juga penting, dengan jumlah antara 3 hingga 5 istilah yang mencerminkan variabel atau konsep utama dalam artikel. Kata kunci dalam jurnal nasional biasanya disertakan dalam dua versi bahasa, sementara jurnal internasional hanya menggunakan Bahasa Inggris, dan penulis perlu menyesuaikannya dengan format yang diminta oleh jurnal tujuan.
3. Membuat Pendahuluan
Pendahuluan dalam artikel jurnal ilmiah harus menyampaikan secara jelas permasalahan yang diangkat, dengan fokus utama pada gap penelitian (research gap) yang ingin diisi oleh penulis. Berbeda dengan pendahuluan pada tesis atau skripsi yang biasanya dipenuhi oleh data awal atau hasil observasi pendahuluan, artikel jurnal lebih menekankan pada nilai kebaruan (novelty) dan kontribusi yang ditawarkan, baik secara teoritis, metodologis, maupun kebijakan.
Dalam jurnal internasional bereputasi, aspek kebaruan ini menjadi poin krusial yang harus ditonjolkan. Tujuan penelitian juga perlu disampaikan secara eksplisit, baik di akhir pendahuluan maupun dalam subbab tersendiri, tergantung gaya penulisan masing-masing jurnal. Secara umum, pendahuluan wajib memuat pernyataan masalah, fenomena yang menunjukkan adanya kesenjangan, research gap yang jelas, tujuan riset, serta kontribusi ilmiah yang dapat diberikan oleh studi tersebut.
4. Kajian Teori atau Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dalam artikel jurnal sebaiknya mengulas kajian teoritis dan temuan empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dan menjadi landasan bagi studi yang sedang dilakukan. Penulis sangat dianjurkan untuk merujuk pada artikel-artikel terkini yang diterbitkan dalam jurnal bereputasi dan terakreditasi, guna memperkuat argumentasi serta mengidentifikasi celah penelitian (research gap) secara lebih tajam. Jika terdapat teori inti (core theory) yang menjadi acuan utama, akan lebih baik jika sumbernya berasal dari literatur primer. Namun, untuk menunjukkan adanya kekosongan atau celah dalam penelitian terdahulu, rujukan yang diambil idealnya berasal dari artikel-artikel terbaru dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
5. Metode Penelitian
Bagian metode dalam artikel jurnal harus menjelaskan secara rinci dan sistematis tentang desain penelitian, instrumen yang digunakan, serta langkah-langkah pelaksanaan penelitian, agar dapat direplikasi atau dikembangkan oleh peneliti lain. Pendekatan penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif perlu disebutkan secara jelas. Untuk studi kuantitatif, penulis perlu memaparkan beberapa komponen penting, seperti desain riset, variabel yang dikaji beserta cara pengukurannya, jenis data yang digunakan serta teknik pengumpulannya, informasi tentang populasi dan sampel termasuk teknik sampling yang dipilih, serta metode analisis data dan pengujian model yang dilakukan. Kejelasan dalam penjabaran metode sangat penting untuk memastikan transparansi dan validitas penelitian.
6. Hasil dan Pembahasan Penelitian
Hasil penelitian dalam artikel jurnal harus disajikan secara sistematis dan langsung menjawab pertanyaan atau permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan. Pada bagian pembahasan, penulis perlu memberikan interpretasi terhadap temuan yang diperoleh, serta mengaitkannya dengan teori-teori yang telah ada untuk melihat sejauh mana hasil penelitian memperkuat, memperluas, atau bahkan memodifikasi pemahaman yang sudah mapan. Jika memungkinkan, pembahasan juga dapat mengarah pada lahirnya teori baru. Selain itu, penting untuk membandingkan hasil penelitian dengan studi-studi sebelumnya yang telah dibahas dalam tinjauan pustaka, agar terlihat kontribusi dan posisi riset ini dalam peta keilmuan yang lebih luas..
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dalam artikel jurnal, terutama untuk jurnal nasional, setidaknya harus memuat ringkasan temuan utama yang relevan dengan rumusan masalah. Namun, untuk jurnal internasional bereputasi, bagian ini diharapkan menonjolkan kejelasan nilai kebaruan (novelty) dari hasil penelitian sebagai kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, penting juga untuk menekankan kontribusi teoritis yang diberikan oleh studi tersebut, baik dalam memperluas pemahaman yang sudah ada maupun dalam menyusun landasan teori baru. Penulis juga sebaiknya mencantumkan keterbatasan penelitian yang dihadapi selama proses studi, serta menyampaikan rekomendasi atau peluang untuk pengembangan penelitian lanjutan di masa mendatang.
FAQ Terkait Jasa Konversi Skripsi ke Jurnal
Ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh teman-teman yang ingin menggunakan jasa konversi skripsi kami, diantaranya sebagai berikut:
1. Apakah menggunakan mendelay untuk sitasi?
Jawaban : Iya tentu saja, dalam menyusun daftar pustaka kami menggunakan aplikasi mendelay sehingga lebih cepat dan aman.
2. Apakah skripsi saya dijamin diterima di jurnal setelah dikonversi?
Jawaban: Kami tidak dapat menjamin 100% penerimaan, karena keputusan akhir tetap berada di tangan editor dan reviewer jurnal. Namun, kami memastikan naskah Anda telah disusun dan disesuaikan secara optimal dengan standar jurnal tujuan, termasuk dalam hal format, kebaruan, kualitas tulisan, dan gaya penulisan akademik, sehingga peluang diterimanya jauh lebih tinggi.
3. Berapa lama proses konversi skripsi ke jurnal?
Jawaban: Waktu pengerjaan biasanya memakan waktu antara 1 hingga 2 hari kerja, tergantung kompleksitas isi skripsi dan kebutuhan jurnal tujuan. Kami juga menyediakan layanan ekspres untuk kebutuhan mendesak dengan durasi yang lebih cepat, tanpa mengurangi kualitas hasil akhir.
4. Apa saja manfaat mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah?
Jawaban: Dengan mengubah skripsi menjadi jurnal, Anda bisa memperluas dampak penelitian, menjadikannya referensi akademik bagi peneliti lain, meningkatkan portofolio ilmiah, serta membuka peluang lebih besar untuk melanjutkan studi atau karier akademik. Selain itu, publikasi jurnal juga dapat menjadi nilai tambah dalam seleksi beasiswa, CPNS, atau rekam jejak di bidang keilmuan.